SEBELUM MENJUAL, KENALI PEMBELI ANDA

Dulu nya saya karyawan seperti anda, kemudian saya mulai berkarir dibidang penjualan. Dari tahun 2013 saya mulai menjual asuransi, menjual s...

Rabu, 09 Maret 2016

DEWA EKA PRAYOGA

YOUR HEAD..!!!

Disaat virus entrepreneur semakin merajarela di Indonesia, masih aja ada sebagian orang yang menganggap bahwa jadi pengusaha itu enak, karena bisa bebas waktu dan uang. Hm, kata siapa?

Hanya ada 2 kemungkinan jika ada orang yang mengatakan demikian:

Pertama, Dia sudah BENAR-BENAR freedom. Artinya, dia sudah merasakan betlul bagaimana nikmatnya jadi pengusaha karena tidak harus terikat waku dan tidak dibatasi penghasilan. Nah, kalau yang ini sah-sah aja ngomong begitu. Wong dia wis terbukti saksess, kok...

Kedua, Dia lagi PURA-PURA freedom. Hobinya jalan-jalan, supaya kelihatan kaya, padahal aslinya merana. Ngakunya banyak penghasilan, padahal aslinya pengangguran. Ngocehnya katanya bisnisnya udah bisa ditinggalkan, padahal lagi proses menuju kebangkrutan. Memalukan...

Saya sangat menghargai mereka orang-orang yang terkategori tipe pertama. Lucunya, di Indonesia lebih banyak yang tipe kedua. Mungkin Anda pun pernah menemuinya.

Saking kompornya ngajak orang jadi pengusaha, sebenarnya dia sendiri bisa jadi bukan pengusaha. Dia nyari duit dari profesinya sebagai "kompor".

Apakah itu salah?

Tidak.

Mungkin memang begitu pilihan hidupnya...

Namun alangkah lebih bijak jika omongan disertai dengan tindakan dan kenyataan....

Kan nggak lucu, kalau misalkan ngomporin orang jadi pengusaha sedangkan bisnisnya sendiri lagi ancur. Ngomong, tok?

Kalau Anda pernah baca buku Saya http://bit.ly/1JarabN, Anda akan tahu bagaimana Saya menganalogikan kompor-kompor di Indonesia dengan analogi yang terlihat masuk akal, padahal menyesatkan.

Katanya bisnis itu kaya kita mau m asuk kamar mandi. Nggak usah banyak berpikir nanti mau apa disana, yang penting masuk aja dulu. Nanti kalau sudah di dalam, Anda mau sikat gigi, tinggal ambil. Mau sabunan, tinggal ambil. Mau buang air besar, tinggal jongkok, dan seterusnya.

Katanya bisnis itu kaya belajar karate. Kalau mau bisa karate nggak usah banyak baca buku, perbanyak aja latihan. Letakkan tumpukan genteng di depan, dess!!! Patah...

Katanya bisnis itu seperti berenang. Kalau mau belajar berenang nggak usah banyak teori, langsung aja jebur!! Nanti juga bisa sendiri.

Maka satu komentar Saya ketika ada orang yang dengan enaknya ngomong kaya begitu:

YOUR HEAD....!!!
(baca pake bahasa jawa dan intonasi naik) ^_^

Tidak ada yang salah dengan analogi di atas. Memang demikian. Yang jadi masalah adalah, ketika kita menelan mentah-mentah analogi tersebut. Yang terjadi adalah:

Pas masuk kamar mandi, di kamar mandi nggak ada apa-apa. Air nggak ngalir, sabun nggak ada, sikat gigi nggak ada, handuk nggak bawa. Kan masalah...

Pas coba patahkan tumpukkan genteng yang ada di depan, bukan gentengnya yang patah, tapi malah tangan kitanya yang patah. Kan sakit...

Pas jebur tuk berenang, boro-boro bisa renang, yang ada malah kelelep. Kan bisa mati...

Ini semua bisa saja terjadi karena satu hal, yaitu ASAL ACTION.

Saran Saya, kalau bisnis, jangan asal action. Boleh aja sih begitu, kalau memang mau bangkrut. Paling entar nyesel. Nangis weh... T_T

"Banyak action itu bagus. Tapi kalau cuma asal action doang, tanpa tahu ilmunya, sama aja kaya bunuh diri"

Share jika setuju