Tidak semua orang menyukai tulisan. kebanyakan dari orang Indonesia
melihat bacaan hanya sebuah aktivitas "biar tidak lupa" ketika ingin
mengingat kembali apa yang dilakukannya terdahulu. Diskusi soal tulisan
merupakan alur pikiran itu juga sempat terjadi beberapa waktu yang lalu.
Pemikiran didasarkan atas bentuk Desain Komunikasi Visual yang terjadi
saat kontak indera kita dengan media tulisan tersebut. Tulisan biasanya
dijadikan sebagai proses renungan. sebetulnya tulisan itu “belajar” dari
pengalaman sehari-hari serta realita hidup. Itu yang membedakan orang
"berisi" dan orang yang kepalanya "wajar".
Disela-sela
waktu luang kami, biasanya seringkali dibahas tentang ruang gaul yang
mempengaruhi kegiatan-kegiatan positif dan aspek-aspek yang membuat kami
lebih "berisi" walaupun kami bukan orang istimewa di Indonesia. Kami
remaja biasa-biasa saja, bukan superhero seperti tampak di film. Kami
hanya mendiskusikan beberapa hal seperti: Bagaimana kita bisa menjadi
jadi "besar" dan "awet" dalam arti bijaksana di usia kami. Maka dari itu
kami solusikan untuk rajin menulis apapun yang kami ketahui agar dapat
saling tukar pengetahuan dan memberi semangat pada teman-teman untuk
mengabadikan seluruh potensinya di tulisan!
Karena ketika kita
menulis, tentang apapun yang kita ketahui, dan disebar pada semua orang,
itu akan terasa kita seperti guru besar secara tidak sengaja. Tapi ilmu
itu tidak terasa dalam waktu singkat, perlu proses untuk dikenang
sebagai penulis. baru setelah puluhan tahun kemudian, bisa mengetahui
secara persis pemikiran-pemikiran tentang tulisan kita itu.
Coba
saja mahasiswa-mahasiswa di Indonesia di ajak menulis ketika menyuarakan
orasi-orasi mereka saat ingin mendemo pemerintah saat ini, mungkin akan
dipertimbangkan gagasan-gagasan mereka sebab hal tersebut dinilai lebih
cerdas dan kritis. Daripada membuang-buang waktu dengan berteriak
dikantor-kantor pemerintahan atau kegiatan long march yang tidak jelas.
Teman-teman mahasiswa dapat menjadi tokoh besar lewat
perkataan-perkataan besar atau perbuatan-perbuatan mulia yang dihimpun
dalam tulisan, itupun jika ingin sejarah mencatat nama Anda. Pilihan
lain cuma satu: rajin-rajinlah menulis!
Tulisan juga merupakan
tumpahan pikiran. Membaca setiap tulisan berarti memahami
pikiran-pikirannya. Jadi, awali harimu dengan menulis, Kalau sudah
menulis, akan akan selalu mendapat pemikiran-pemikiran segar. Berikan
kesempatan kepada banyak orang untuk membaca tulisan kita, karena kita
perlu berbagi bukan untuk mengkritisi. Semakin banyak orang Indonesia
membaca dan menulis, makin besar pula peluang bangsa Indonesia untuk
cerdas. Jangan pernah berhenti untuk menulis karena hanya dalam
tulisanlah, ilmu ditemukan. Itu akan sangat besar manfaatnya bagi
peningkatan sumber daya manusia. Dengan menulis, kita sudah berlatih
menyusun pikiran-pikiran kita karena tulisan adalah juga perasaan.
Menulis mangaktifkan dua fungsi sekaligus, pertama meningkatkan sumber
daya manusia dan yang kedua menjadi guru besar dalam konteks menyebarkan
pengetahuan.
SEBELUM MENJUAL, KENALI PEMBELI ANDA
Dulu nya saya karyawan seperti anda, kemudian saya mulai berkarir dibidang penjualan. Dari tahun 2013 saya mulai menjual asuransi, menjual s...
-
Pendidikan tidak hanya dipandang dari segi kemandirian para pengurus sekolah dan para staff serta guru-guru yang terlibat didalamnya, tet...
-
Bagi pembaca penikmat jajanan atau sekedar ingin kenal tempat asik buat kuliner lezat untuk wilayah Kota Pontianak di Kalimantan Barat, ber...
-
Menguras waktu itu seperti ini, udah sampai ditempat tujuan tapi hp ketinggalan dirumah, padahal untuk transaksi sehari hari pake aplikasi i...