Bermula dari kegelisahan sekelompok anak muda di Perancis, parkour
akhirnya dikenal mendunia. Tokoh olahraga ekstrim ini adalah David
Belle, yang disebut-sebut sebagai founder Le Parkour. Dalam bahasa
Perancis, Le Parkour berarti "seni berpindah". Pada dasarnya, olahraga
ini memamerkan kemampuan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat
lainnya secara efisien dan secepat mungkin. Tujuan utamanya adalah
berpindah dari poin A ke poin B dengan menggunakan kekuatan tenaga dan
keindahan gerak.
Parkour adalah sebuah
olahraga yang unik. Begitu unik, sampai olahraga ini sulit untuk
diajarkan. Sebab, hakekat parkour adalah berpindah dari satu tempat ke
tempat lainnya dengan memanfaatkan prinsip gerak tubuh manusia. Kekuatan
menjadi faktor penting dalam parkour, meski kuat saja tidaklah cukup
untuk mengarungi olahraga yang tergolong ekstrim ini. Selain kuat,
aktivitas ini juga sangat mengandalkan kecermatan dan logika dasar
fisika. Keunikan fisik setiap orang dan karakteristik tempat yang
berbeda-beda inilah yang membuat ilmu parkour sulit untuk di transfer.
Setiap orang dituntut untuk menggunakan akalnya masing-masing.
Parkour
secara spesifik lahir di kota urban. Karena itu ciri khas olahraga ini
adalah set urban dimana terdapat lebih banyak bangunan yang berhimpitan
ketimbang lapangan luas. Parkour jadi identik dengan meloncat dari satu
gedung ke gedung lainnya, dari atap kemudian mengatasi tembok untuk
sampai ke atap lainnya secara ekstrim. Olahraga ini memang diciptakan
untuk mengatasi rintangan demi rintangan. Suatu hal yang kemudian
menjadi filosofi parkour, yaitu mengajarkan orang untuk tidak mudah
menyerah menghadapi rintangan dalam hidup.
Meski masih berada di
area abu-abu dunia olahraga, tetap saja parkour mengandung beberapa
unsur olahraga. Diantaranya adalah ilmu beladiri, gym, dan akrobat.
David Belle sendiri dikabarkan pernah belajar ilmu beladiri dan ikut
dalam kegiatan gymnasticsjauh sebelum dia melahirkan parkour. Jika ilmu
beladiri adalah ilmu yang mengajarkan fighting, maka parkour adalah
"departemen khusus" dalam ilmu beladiri yang mengajarkan orang untuk
flighting-atau menyelamatkan diri dari ancaman.
Walau terbilang
baru, olahraga ekstrim ini tidak muncul begitu saja. Parkour sangat
berhubungan erat dengan apa yang disebut "Natural Methods of Physical
Culture", sebuah ilmu pertahanan dalam dunia militer yang diperkenalkan
oleh Georges Hebert di awal abad 20. Para tentara Perancis di Vietnam
terinspirasi menggunakan metode ini yang kemudian mereka beri nama
parcours du combattant. Sebuah metode menyelamatkan diri dari rintangan
demi rintangan menggunakan kekuatan dan keunikan struktur tubuh manusia.
David Belle sendiri sempat diajarkan metode ini oleh ayahnya, Raymond
Belle, yang tak lain adalah seorang tentara Perancis.
Bersama
seorang temannya (Hubert Kounde), David Belle mengubah istilah
"parcours" menjadi "parkour" agar terdengar lebih agresif dan dinamis.
David kemudian mengembangkan aktivitas ini bersama Sebastien Foucan.
Mereka berdua akhirnya dikenal sebagai founding fathers, dan bersama
pionir parkour lainnya kemudian berhimpun dalam sebuah komunitas pecinta
parkour yang diberi nama "Yamakashi". Nama ini diambil dari kosa kata
Lingala, bahasa yang digunakan di Congo yang berarti "strong spirit,
strong body, strong man". Ketika Yamakashi difilmkan, David Belle dan
Sebastien Foucant termasuk kelompok yang tidak setuju dan memutuskan
keluar dari Yamakashi. Mereka mengatakan bahwa itu sebagai "prostitution
of the art".
Bagaimana dengan Indonesia? Apakah parkour juga
sudah mulai dikenal? Meski terbilang baru, kegiatan ekstrim ini dapat
pula ditemui di beberapa kota di Indonesia. Yang paling menonjol saat
ini adalah komunitas penggemar parkourdi kota Malang. Mereka dikenal
dengan nama "Play On", sementara di Bandung terdapat pula kelompok
anak-anak muda pecinta parkour dengan nama "IKOMParkour". Selain Bandung
dan Malang, dapat pula ditemui beberapa traceur(sebutan untuk pelaku
parkour) di beberapa kota lain seperti Jakarta dan Yogyakarta.
Di
sejumlah milis, para traceur Indonesia nampak mulai berkomunkasi satu
dengan lainnya untuk menghimpun kekuatan. Dalam sebuah milis dihimbau
agar para traceur Indonesia mengadakan semacam lokakarya untuk
menyamakan visi dan bertukar informasi. Meski terbilang komunitas kecil,
traceur Indonesia cukup aktif dan up dated terhadap isu-isu terbaru
parkour. Dalam situs YouTube, Anda bisa menyaksikan aksi seorang traceur
Indonesia asal Yogya yang berloncatan di sebuah lokasi sekitar taman
kebudayaan.
SEBELUM MENJUAL, KENALI PEMBELI ANDA
Dulu nya saya karyawan seperti anda, kemudian saya mulai berkarir dibidang penjualan. Dari tahun 2013 saya mulai menjual asuransi, menjual s...
-
Pendidikan tidak hanya dipandang dari segi kemandirian para pengurus sekolah dan para staff serta guru-guru yang terlibat didalamnya, tet...
-
Bagi pembaca penikmat jajanan atau sekedar ingin kenal tempat asik buat kuliner lezat untuk wilayah Kota Pontianak di Kalimantan Barat, ber...
-
Menguras waktu itu seperti ini, udah sampai ditempat tujuan tapi hp ketinggalan dirumah, padahal untuk transaksi sehari hari pake aplikasi i...