SEBELUM MENJUAL, KENALI PEMBELI ANDA

Dulu nya saya karyawan seperti anda, kemudian saya mulai berkarir dibidang penjualan. Dari tahun 2013 saya mulai menjual asuransi, menjual s...

Minggu, 21 Oktober 2012

TULISAN

Tidak semua orang menyukai tulisan. kebanyakan dari orang Indonesia melihat bacaan hanya sebuah aktivitas "biar tidak lupa" ketika ingin mengingat kembali apa yang dilakukannya terdahulu. Diskusi soal tulisan merupakan alur pikiran itu juga sempat terjadi beberapa waktu yang lalu. Pemikiran didasarkan atas bentuk Desain Komunikasi Visual yang terjadi saat kontak indera kita dengan media tulisan tersebut. Tulisan biasanya dijadikan sebagai proses renungan. sebetulnya tulisan itu “belajar” dari pengalaman sehari-hari serta realita hidup. Itu yang membedakan orang "berisi" dan orang yang kepalanya "wajar".

Disela-sela waktu luang kami, biasanya seringkali dibahas tentang ruang gaul yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan positif dan aspek-aspek yang membuat kami lebih "berisi" walaupun kami bukan orang istimewa di Indonesia. Kami remaja biasa-biasa saja, bukan superhero seperti tampak di film. Kami hanya mendiskusikan beberapa hal seperti: Bagaimana kita bisa menjadi jadi "besar" dan "awet" dalam arti bijaksana di usia kami. Maka dari itu kami solusikan untuk rajin menulis apapun yang kami ketahui agar dapat saling tukar pengetahuan dan memberi semangat pada teman-teman untuk mengabadikan seluruh potensinya di tulisan!

Karena ketika kita menulis, tentang apapun yang kita ketahui, dan disebar pada semua orang, itu akan terasa kita seperti guru besar secara tidak sengaja. Tapi ilmu itu tidak terasa dalam waktu singkat, perlu proses untuk dikenang sebagai penulis. baru setelah puluhan tahun kemudian, bisa mengetahui secara persis pemikiran-pemikiran tentang tulisan kita itu.

Coba saja mahasiswa-mahasiswa di Indonesia di ajak menulis ketika menyuarakan orasi-orasi mereka saat ingin mendemo pemerintah saat ini, mungkin akan dipertimbangkan gagasan-gagasan mereka sebab hal tersebut dinilai lebih cerdas dan kritis. Daripada membuang-buang waktu dengan berteriak dikantor-kantor pemerintahan atau kegiatan long march yang tidak jelas. Teman-teman mahasiswa dapat menjadi tokoh besar lewat perkataan-perkataan besar atau perbuatan-perbuatan mulia yang dihimpun dalam tulisan, itupun jika ingin sejarah mencatat nama Anda. Pilihan lain cuma satu: rajin-rajinlah menulis!

Tulisan juga merupakan tumpahan pikiran. Membaca setiap tulisan berarti memahami pikiran-pikirannya. Jadi, awali harimu dengan menulis, Kalau sudah menulis, akan akan selalu mendapat pemikiran-pemikiran segar. Berikan kesempatan kepada banyak orang untuk membaca tulisan kita, karena kita perlu berbagi bukan untuk mengkritisi. Semakin banyak orang Indonesia membaca dan menulis, makin besar pula peluang bangsa Indonesia untuk cerdas. Jangan pernah berhenti untuk menulis karena hanya dalam tulisanlah, ilmu ditemukan. Itu akan sangat besar manfaatnya bagi peningkatan sumber daya manusia. Dengan menulis, kita sudah berlatih menyusun pikiran-pikiran kita karena tulisan adalah juga perasaan. Menulis mangaktifkan dua fungsi sekaligus, pertama meningkatkan sumber daya manusia dan yang kedua menjadi guru besar dalam konteks menyebarkan pengetahuan.